Ayah
& Ibu
Ayah
Engkaulah lelaki yang tangguh
Meskipun engkau lelah dalam mencari nafkah
Engkau masih bisa tersenyum kepada anak-anakmu
Ibu
Engkaulah wanita yang tegar
Di saat kami tak menuruti perintahmu
Engkau masih menyebut nama kami di dalam doamu
Ayah Ibu
kasih sayangmu tiada tara
Ayah Ibu jasa-jasamu yang selalu membuatku menitikkan
air mata
Ayah Ibu engkaulah cahaya dalam hidupku
Ayah Ibu engkaulah nafasku
BUNDA
Bunda
Kau laksana mentari di dalam hidupku
Kau menerangi setiap jalan yang ku tempuh
Meskipun kau tak sanggup melakukannya
Tapi kau selalu berusaha menjadi yang terbaik
untukku, Anakmu
Bunda
Kau bagaikan embun pagi
Senyumanmu yang tak bisa kulupakan
Walau kadangkala kau menangis di dalam hatimu
Kau selalu berdoa untukku
Bunda
Pengorbananmu begitu tulus
Kasih sayangmu begitu besar
Pelukanmu begitu hangat sehingga aku terjaga dalam
tidurku
Bunda
Aku mencintaimu di sepanjang hidupku
Rindu
Rasa kesepian ini membangunkanku dari tidur yang
melelahkan
Apabila aku memikirkan senyumannya
Senyumanku keluar tanpa aku sadari
Aku seperti ini ketika cinta pergi dan musim yang indah datang
Menyisakan kesedihan dan kerinduan padamu
Sekali lagi aku berjalan di jalan ini
Apabila aku memikirkan senyumannya
Senyumanku keluar tanpa aku sadari
Aku seperti ini ketika cinta pergi dan musim yang indah datang
Menyisakan kesedihan dan kerinduan padamu
Sekali lagi aku berjalan di jalan ini
Bagaimanapun aku berusaha menjalani kehidupanku
Apabila aku merindukan cinta yang telah menyisakan luka
Air mataku mengalir tanpa aku sadari
Hari demi hari aku menjalani kehidupanku
Air mataku keluar jika mendengar namamu
Aku tidak bisa bertahan dan tersenyum seperti ini
Sekali lagi aku mencoba memanggil namamu
Apabila aku merindukan cinta yang telah menyisakan luka
Air mataku mengalir tanpa aku sadari
Hari demi hari aku menjalani kehidupanku
Air mataku keluar jika mendengar namamu
Aku tidak bisa bertahan dan tersenyum seperti ini
Sekali lagi aku mencoba memanggil namamu
Rembulan
Tanpa Bintang
Detik
demi detik telah berlalu
Aku
termenung sendiri
Di bawah
keheningan malam ini
Aku
melihat ada kebohongan di sana
Masihkah ada rasamu?
Masihkah ada hatimu?
Masihkah ada cintamu?
Masihkah?
Waktu
telah berganti
Pergilah
kasih, kejarlah asamu
Temukanlah
kedamaian hatimu di sana
Seperti
kedamaian malam ini
Rembulan
tanpa bintang
Hanya
Sebatas Pesona
Aku terpaku memandang wajahmu
Melihat
ada kedamaian di sana
Aku
tersudut seketika
Merasakan
indahnya gemerlap dunia ini
Apakah dirimu bidadara?
Apakah dirimu lelaki tangguh?
Aku
seperti mencari jarum di lautan luas
Aku
terpanah seolah-olah mereka tak ada
Aku
bangkit kembali di saat semua terjatuh
Aku
terpesona pada saat semuanya tak berarti lagi
Airmata pun mengering
Dari kelopakku yang kini terasing
Rindu ini, kemana akan bersandar
Serasa tak mampu aku menghindar
Seperti angin yang membelaiku lembut
Aku ingin terlelap dalam gelap
Hingga malam ini sepiku lenyap
Waktu disisiku terus berlalu
Dan itu tanpa dirimu
Cinta ini, kemana akan berlabuh
Berjalanku semakin jauh
Entah di mana engkau berada
Kuberserah di antara risau dan luka
Dari kelopakku yang kini terasing
Rindu ini, kemana akan bersandar
Serasa tak mampu aku menghindar
Seperti angin yang membelaiku lembut
Aku ingin terlelap dalam gelap
Hingga malam ini sepiku lenyap
Waktu disisiku terus berlalu
Dan itu tanpa dirimu
Cinta ini, kemana akan berlabuh
Berjalanku semakin jauh
Entah di mana engkau berada
Kuberserah di antara risau dan luka
Hujan
Cinta
Dihujan pagi hari, aku melihatnya
Sejak lama aku ingin bertemu dengan dia
Aku bisa mendengar tetesan hujan
Aku bisa mendengar detak jantungku
Aku bisa mendengar hujan cinta berjatuhan
Ku ingin..
Kau dan aku berjalan bersama saat hujan turun
Saat itu kau bagaikan payung yang melindungiku
Dari setiap tetesan hujan yang jatuh
Aku cinta hujan……………..
Dan aku cinta kamu………….
Pria
Berkacamata (Untuk Seseorang)
Seakan ragu tuk mendekati seorang pria yang duduk disana
Di bawah naungan pohon cemara
Melalui angin yang berhembus aroma langit berwarna kelam
Merangkai tanya siapa dia sebenarnya
Ku ingin mencairkan kebekuan itu
Menghapuskan rasa gelisah
Dan apa yang terpendam di hati yang terdalam
Dari diri seorang wanita untuk pria yang berkacamata
Dengan tatapan yang mengiris hati
Ku ingin melukiskan satu garis lekuk di wajahmu
Pria berkacamata
Struktur Fisik dan Batin Puisi “Pria
Berkacamata (Untuk Seseorang)” yaitu:
1) Struktur
Fisik:
1.
Diksi
Pemilihan kata pada puisi “Pria Berkacamata” yaitu penyair
memilih kata yang mempunyai makna, bunyi, irama sehingga mampu memberikan daya sugesti serta memberikan
banyak kata dan juga urutan kata yang disusun secara cermat.
2.
Pengimajian
Pengimajian puisi “Pria Berkacamata”
sebagai berikut:
Seakan
ragu tuk mendekati seorang pria yang duduk disana
Di
bawah naungan pohon cemara
Kita tergugah menggunakan indera
mata kita melihat wujud seorang pria yang sedang duduk di bawah pohon cemara.
Melalui
angin yang berhembus aroma langit berwarna kelam
Kita pun seolah-olah dapat
membayangkan suasana pada saat hari mendung serta merasakan hembusan angin pada
saat itu.
Dengan tatapan yang mengiris hati
Ku
ingin melukiskan satu garis lekuk di wajahmu
Kita dapat membayangkan dan
merasakan tatapan seseorang pria yang cuek dan seorang wanita yang ingin
membuatnya tersenyum.
3.
Kata
konkret
Kata konkret pada puisi “Pria
Berkacamata” yaitu penyair hanya menggunakan kiasan agar pembaca seolah-olah
dapat melihat, mendengar atau merasakan apa yang dilukiskan oleh penyair,
4.
Bahasa
figuratif
Bahasa figuratif (majas) yang
terdapat pada puisi “Pria Berkacamata” yaitu:
·
Hiperbola
yaitu gaya bahasa yang melebih-lebihkan pernyataan. Kutipan sebagai berikut:
Dengan tatapan yang mengiris hati
·
Metafora
yaitu perbandingan secara langsung sebuah benda yang satu dengan yang lain
karena mempunyai kesamaan sifat, keadaan, atau perbuatan. Kutipan sebagai
berikut:
Melalui angin yang berhembus aroma
langit berwarna kelam
5.
Tipografi
Bentuk atau perwajahan puisi “Pria
Berkacamata” yaitu ditulis dalam baris-baris (larik-larik) dan bait-bait yang
tidak memenuhi halaman.
6.
Persifikasi
(Rima, Ritma dan Metrum)
Di dalam puisi “Pria Berkacamata”
terdapat bunyi yang disebut dengan rima dan ritma dan tidak terdapat metrum.
2) Struktur
Batin:
1.
Tema
Tema puisi “Pria Berkacamata” yaitu
rasa keingintahuan seorang wanita tentang seorang pria yang berkacamata.
2.
Perasaan
penyair
Perasaan penyair saat membuat puisi “Pria
Berkacamata” yaitu penyair seakan-akan menerawang seperti melihat seseorang
yang asing dan mencoba untuk mengenalnya.
3.
Nada
dan suasana
Nada dan suasana penyair saat
membuat puisi “Pria Berkacamata” yaitu penyair merasakan suasana ketenangan
yang mampu menciptakan imajinasi-imajinasi yang nyata.
4.
Amanat
Amanat yang terkandung dalam puisi “Pria
Berkacamata” yaitu bagaimana sikap seorang
wanita dalam mengenal seorang pria asing secara mendalam.